SEPUTARPOHUWATO.COM – Pemerintah Daerah bersama DPRD Kabupaten Pohuwato terus berupaya keras memutus mata rantai penyebaran penyakit malaria yang kini mengancam sejumlah wilayah di daerah Bumi Panua ini.
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Pohuwato, Nasir Giasi, mengungkapkan bahwa kebutuhan dana untuk penanganan malaria di Pohuwato mencapai Rp2,4 miliar. Namun hingga saat ini, anggaran yang tersedia baru sebesar Rp1,7 miliar.
Hal itu disampaikan Nasir dalam sambutannya pada kegiatan Pramuka Peduli dan Gugus Dharma Baznas Penanganan Malaria oleh Kwartir Cabang Pramuka Pohuwato di Desa Bulangita, Kecamatan Marisa, Sabtu (26/04/2025).
“Kemarin sudah diajukan oleh pak Bupati Pohuwato dan disetujui DPRD, itu kurang lebih Rp1,7 miliar. Setelah dihitung-hitung, ternyata kebutuhan sesungguhnya untuk memutus mata rantai malaria ini mencapai Rp2,4 miliar,” ujar Nasir Giasi.
Dikatakannya, status darurat malaria di Kabupaten Pohuwato bukan sekadar keputusan pemerintah daerah, melainkan berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Ia juga bilang bahwa Desa Bulangita menjadi salah satu lokus baru penyebaran malaria, sehingga menjadi prioritas dalam penanganan kali ini.
Gerakan Pramuka Pohuwato, lanjut Nasir, mengambil bagian aktif dalam upaya tersebut dengan melibatkan anggota untuk melakukan penaburan abate, tracking kesehatan, hingga penyuluhan kepada masyarakat.
“Kami turun langsung ke lapangan. Ini bukan sekadar seremoni, anak-anak Pramuka dari penegak hingga seluruh pengurus ikut ambil bagian. Kami ingin membangun kesadaran bersama akan bahaya malaria,” tegasnya.
Dijelaskan Nasir, selain Desa Bulangita, Desa Teratai serta sejumlah wilayah lain di Kecamatan Marisa, Buntulia, Dengilo, dan Patilanggio juga dinyatakan masuk zona merah malaria.
“Pemerintah daerah bersama DPRD tidak main-main. Keselamatan dan kesehatan masyarakat kami kedepankan. Karena itu, kami terus mendorong agar kebutuhan anggaran yang kurang ini dapat segera terpenuhi,” tambah Nasir.
Dirinya juga mengimbau seluruh masyarakat Pohuwato untuk meningkatkan kesadaran, mendukung program pemerintah desa dan kecamatan, serta aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah penyebaran penyakit malaria.
“Kita semua harus bergandengan tangan. Ini adalah tugas bersama demi kesehatan dan keselamatan masyarakat Pohuwato,” pungkas mantan Ketua DPRD Pohuwato 2 periode ini.