SEPUTARPOHUWATO.COM – Seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, diduga melakukan penganiayaan terhadap warganya sendiri. Oknum yang berinisial AH, ini menjabat sebagai Kades di Desa Iloheluma, Kecamatan Patilanggio, diduga menganiaya seorang warga berinisial SK, Senin (27/01/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat SK diundang ke kediaman AH untuk membahas persoalan lahan yang diduga menjadi sengketa. Namun, diskusi tersebut berujung cekcok hingga AH diduga memukul SK dengan tangan kosong hingga menyeret korban dengan kakinya.
“Ini perkara cuma gara-gara lahan, lalu Ayahanda (Kepala Desa) undang ke rumahnya, baru tidak tau sudah jadi masalah begini, orang tua saya dianiaya dan yang menganiaya Aya Agus,” ujar Ono Kahala, anak korban.
Persoalan lahan ini bermula dari klaim seseorang yang menuduh SK telah menjual tanahnya kepada AH. Namun, pihak SK membantah hal tersebut dan menyebut bahwa lahan yang dimaksud hanya berdekatan, bukan dijual.
“Karena yang punya lahan ini bilang bahwa bapak saya yang sudah menjual lahan itu, baru Ayahanda juga yang beli bapak pe lahan ini padahal lahan ini hanya baku samping, cuma baku samping bagitu,” jelas Ono.
Saksi mata, Ramli Solotu pun membenarkan adanya dugaan pemukulan oleh Kades AH. Menurutnya, korban sempat mencoba pergi, tetapi AH mengejar dan memukulnya.
“Opa ini bilang tidak pernah jual lahan ke Ayahanda, tapi Ayahanda langsung marah, opa langsung turun dari rumah Ayahanda, tapi Ayahanda menyusul opa dan langsung memukul opa, jadi Aya yang memukul,” ungkap Ramli.
Tidak berhenti di situ, korban Suaiba Kahala (70) mengaku bahwa dirinya juga mengalami kekerasan saat melaporkan kejadian ini ke kantor polisi.
“Pas saya jatuh, ti ayahanda langsung dia tarik saya punya kaki, dia seret saya punya kaki, saya langsung ke Polsek, tidak ada anggota di Polsek, nanti setengah 1 baru tiba di Polsek, pas saya diperiksa di Polsek bukan anggota yang periksa saya tapi sudah mereka bersaudara yang periksa saya, saudaranya itu namanya Rita,” kata Suaiba.
Ia juga mengaku bahwa saat berada di Polsek, dirinya kembali dipukul sebanyak tiga kali dengan kursi oleh AH, bahkan dipukul di kepala.
“Ada polisi yang melihat, tapi hanya diam karena Ayahanda bilang ‘Jangan ikut campur kamu’ ke anggota polisi,” ungkapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Patilanggio Ipda Ismail Dai belum memberikan tanggapan terkait insiden ini. Panggilan telepon wartawan tidak diangkat, dan pesan WhatsApp juga tidak dibalas.