SEPUTARPOHUWATO.COM – Para penambang rakyat di Kecamatan Buntulia melalui Saluran Kelompok Pengkondisian Terpadu (SKPT) lagi gencar melakukan hilirisasi dampak positif pertambangan untuk masyarakat lingkar tambang.
Berdasarkan rilis dari kelompok terpadu, Jum’at (13/12/2024) program tersebut diselenggarakan bersama yang melibatkan lintas elemen masyarakat yang diantaranya Pemerintah Desa, Kelompok Petani, Karang Taruna dan Rema Muda di masing-masing desa sasaran yang di hilirisasi dari hulu ke hilir secara bertahap dan berkelanjutan khususnya yang berada di Kecamatan Dengilo, Kecamatan Paguat, Kecamatan Buntulia, Kecamatan Duhiada’a dan Kecamatan Patilangggio.
Pembina Utama Kegiatan dan Program tersebut, YR. Monoarfa mengungkapkan bahwa dukungan rakyat penambang pada kegiatan ataupun program kemasyarakatan tersebut merupakan suatu keniscayaan. Sebab menurut dia, dengan mengaktifkan program hilirisasi manfaat dari para penambang ke masyarakat lingkar tambang maka keharmonisan dan kerukunan antar warga masyarakat akan terwujud.
Masih menurut YR, jika seluruh elemen masyarakat bahu membahu untuk mengambil peran taktis maupun strategis di masing-masing level dalam rangka ikut berpartisipasi mensukseskan program pemerintah baik dari pusat sampai daerah yang dalam hal ini berupa program swasembada pangan misalnya, maka akan terbangun masyarakat yang saling peduli dalam gotong-royong satu sama lainnya sehingga secara berkelanjutan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari program-program pemberdayaan yang telah dicanangkan oleh pemerintah selama ini.
“Pada awalnya saya dan kawan-kawan di Saluran Kelompok Pengkodisian Terpadu (SKPT) memulai program berbagi di Jum’at berkah seperti ini di Kecamatan Dengilo dan Paguat, dalam perjalanannya, ternyata banyak pihak dari elemen masyarakat yang berharap agar program seperti ini berkelanjutan dan bisa menjangkau lebih luas warga lingkar tambang di area Kecamatan lainnya yang terdapat rakyat penambang di daerah tersebut, maka oleh karena itu tibalah hari ini kami di Kecamatan Buntulia dan sekitarnya,” tutur YR melalui rilisnya.
Dalam narasinya yang panjang, YR menambahkan, program hilirisasi manfaat yang mereka inisiasi ini awalnya hanya pada program bagi-bagi sembako untuk 30 sampai 100 paket sembako untuk kaum dhuafa dan anak yatim setiap hari Jum’at menyasar 1 desa secara berkelanjutan. Seiring berjalannya waktu, program tersebut diperluas peruntukannya hingga ke para petani setempat berupa berbagi pupuk Ponska dan pengerukan sedimentasi di beberapa saluran irigasi yang mengairi persawahan warga.
“Banyak hal yang kami para penambang ingin lakukan untuk masyarakat khususnya di area lingkar tambang, baik itu kaum dhuafa dan anak yatim, petani serta nelayan, bahkan jika diperlukan hilirisasi tersebut sampai ke para pelaku UMKM dan lain-lain, yang sudah barang tentu harapan tersebut akan kami kawal secara berjenjang dan berkelanjutan selama pertambangan ini ada sembari berupaya maksimal untuk melakukan percepatan pengurusan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) di blok-blok WPR yang telah disediakan oleh pemerintah,” tutup YR.
Terakhir, melalui YR, para penambang di Dengilo, Buntulia dan Patilanggio berterimakasih kepada seluruh pihak, baik dari pemerintah lintas desa, Karang Taruna, Rema Muda dan semua pihak tanpa terkecuali yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung pada kegiatan yang telah usai diselenggarakan maupun yang akan digelar di kemudian hari pada kesempatan Jum’at Berkah diwaktu mendatang.