SEPUTARPOHUWATO.COM – Pemerintah Kabupaten Pohuwato menyalurkan bantuan modal usaha kepada 406 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Rabu (18/06/2025). Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam, di halaman Kantor Dinas Perindagkop dan UKM.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Kejaksaan Negeri Pohuwato, tim ahli bupati, serta perwakilan LSM pendamping program.
Wabup Iwan Adam mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemkab Pohuwato dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM.
“Pesan dari pak Bupati, tolong manfaatkan dengan baik bantuan ini agar bisa meningkatkan pendapatan, khususnya pendapatan keluarga masing-masing,” ujar Iwan.
Dia juga bilang agar bantuan ini digunakan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan. “Kalau usahanya nasi kuning, ya pakai bantuannya untuk nasi kuning, bukan yang lain. Ini penting agar bantuan tepat sasaran,” imbuhnya.
Iwan menjelaskan, bantuan ini bersifat stimulan, bukan hibah tanpa pengawasan. Pemkab Pohuwato akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan usaha para penerima bantuan.
“Kalau usahanya berkembang, itu akan jadi catatan baik. Tapi kalau disalahgunakan, tentu tidak bisa menerima bantuan serupa di kemudian hari,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Pohuwato, Ibrahim Kiraman, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan program unggulan Pemerintahan Saipul-Iwan (SIAP) tahun 2025.
“Ini adalah penyaluran tahap pertama di tahun ini, dan bantuan diberikan kepada mereka yang belum pernah menerima bantuan serupa sebelumnya,” jelas Ibrahim.
Ia mengungkapkan, saat ini ada sekitar 700 proposal bantuan UMKM yang masih antre karena keterbatasan anggaran. Namun pihaknya optimistis akan ada tambahan anggaran dari pemerintah pusat.
“Harapannya ada Dana Insentif Daerah (DID) tambahan, agar lebih banyak pelaku UMKM yang bisa terbantu,” tutup Ibrahim.
Pemkab Pohuwato berharap, bantuan ini mampu mendorong pelaku usaha kecil menjadi lebih mandiri dan berdaya saing, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal berbasis masyarakat.