seputarpohuwato.com, POHUWATO – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pohuwato tahun 2024 diprediksi akan berlangsung sengit, terutama karena adanya pertarungan untuk memperebutkan suara pendukung Suharsi Igirisa.
Sebagai tokoh politik yang memiliki pengaruh signifikan di wilayah barat Pohuwato, tentu Suharsi Igirisa memiliki basis massa yang loyal dan tersebar di kecamatan-kecamatan strategis seperti Wanggarasi, Lemito, dan Popayato cs. Perannya sebagai Wakil Bupati Pohuwato di periode 2021-2024 menambah legitimasi politiknya.
Namun, dengan tidak lagi digandeng oleh Saipul Mbuinga pada periode keduanya, dinamika politik di Pohuwato pun berubah drastis.
Saipul Mbuinga yang kini memilih Iwan Adam, keponakannya dan Ketua DPD Nasdem Pohuwato, sebagai pasangan, membuat pertarungan semakin kompleks.
Meski keduanya memiliki dukungan partai yang solid, absennya Suharsi Igirisa dalam tim mereka membuka peluang bagi calon-calon lain, khususnya Yusri Helingo dan Fatmawaty Syarif, untuk meraih suara pendukung Suharsi.
Faktor yang harus diperhatikan dalam dinamika ini adalah apakah loyalitas massa pendukung Suharsi Igirisa akan tetap bertahan pada figur pribadi Suharsi atau akan bergeser seiring dengan aliansi politik yang berubah.
Dalam politik lokal, hubungan personal dan kedekatan emosional sering kali menjadi faktor penentu. Jika Suharsi secara tegas memberikan sinyal dukungan kepada salah satu pasangan calon, itu bisa mengalihkan suara loyalisnya.
Namun, jika Suharsi Igirisa memilih untuk bersikap netral atau tak terlibat aktif, ruang bagi para kandidat untuk merebut suara tersebut tetap terbuka lebar.
Saipul Mbuinga dan Iwan Adam mungkin dapat mempertahankan sebagian besar suara mereka melalui pengaruh kekuasaan dan dukungan partai politik yang mereka kendalikan.
Namun, Yusri Helingo dan Fatmawaty Syarif punya peluang untuk memanfaatkan ketidakpuasan pendukung Suharsi yang merasa diabaikan oleh Saipul Mbuinga.
Mereka bisa menawarkan narasi perubahan dan inklusi politik, terutama bagi masyarakat yang merasa kurang terwakili dalam koalisi Saipul-Iwan.
Pilkada Pohuwato 2024 ini bukan sekadar soal partai atau program kerja, tetapi juga soal siapa yang mampu merangkul dan menjaga loyalitas basis massa.
Suara pendukung Suharsi Igirisa adalah kunci, dan siapapun yang berhasil mendapatkan dukungan mereka akan memiliki keunggulan signifikan.
Hasilnya akan sangat bergantung pada strategi kampanye, komunikasi politik, dan kemampuan kandidat untuk membaca keinginan masyarakat yang selama ini berada di bawah pengaruh Suharsi Igirisa.
Apakah Saipul-Iwan mampu mempertahankan kekuatan politiknya tanpa kehadiran Suharsi, atau Yusri-Fatmawaty berhasil meraih suara pendukung Suharsi dan membalikkan keadaan?
Semua akan terjawab dalam perhelatan Pilkada 2024 ini, yang tentunya menjadi salah satu yang paling dinanti dalam sejarah Kabupaten Pohuwato.
Penulis : Wakil Ketua Pro JurnalisMedia Siber (PJS) Kabupaten Pohuwato Mahmud Melangi