SEPUTARPOHUWATO.COM – Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Pohuwato terus menggaungkan semangat literasi dengan menggelar Lomba Perpustakaan Desa 2025 yang diikuti 20 desa dari berbagai kecamatan, mulai dari Dengilo hingga Wanggarasi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan Daerah melalui Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Yusri Ismail, kepada awak media, Jum’at (20/06/2025).
“Lomba ini sudah berlangsung selama lima hari, dimulai Senin tanggal 16 Juni dan berakhir hari ini. Penilaian pertama dimulai dari Desa Limbula, Kecamatan Wanggarasi, dan hari ini ditutup dengan kunjungan ke perpustakaan desa di Kecamatan Marisa,” ujar Yusri.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, namun sebagai bentuk dorongan kepada pemerintah desa dan pengelola perpustakaan agar lebih serius mengembangkan dan memanfaatkan sarana literasi di desa masing-masing.
“Harapan kami, lomba ini mampu memotivasi para pengelola untuk meningkatkan pelayanan dan peran perpustakaan dalam kehidupan masyarakat,” tambahnya.
Dikatakan Yusri, dari lomba ini akan dipilih 10 perpustakaan desa terbaik. Enam di antaranya akan mendapatkan hadiah sebagai juara 1 hingga 6.
Sementara itu, kata dia, empat perpustakaan desa terbaik akan mewakili Pohuwato ke tingkat provinsi, dan berpeluang lanjut ke tingkat nasional pada Agustus mendatang.
“Perpustakaan desa yang terpilih nantinya akan mengikuti lomba di tingkat provinsi, dan kami targetkan bisa melaju hingga lomba perpustakaan desa tingkat nasional yang akan digelar 2 Agustus,” jelasnya.
Lomba ini, menurut Yusri, memiliki sejumlah indikator penilaian. Di antaranya adalah ketersediaan sarana prasarana, koleksi bahan bacaan, kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola, serta tingkat aktifitas layanan kepada masyarakat.
Penilaian juga, katanya, mencakup bagaimana pengelola perpustakaan ikut berpartisipasi dalam kegiatan desa dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong gerakan literasi hingga ke akar rumput.
“Kami ingin perpustakaan desa tidak hanya menjadi tempat buku ditumpuk, tapi menjadi pusat edukasi masyarakat, terutama generasi muda,” tambah Yusri.
“Dengan gelaran lomba ini, kami berharap Pohuwato dapat melahirkan generasi cerdas menuju generasi emas 2024-2025, melalui optimalisasi fungsi dan peran perpustakaan di tingkat desa,” ujar Yusri penuh harap.