SEPUTARPOHUWATO.COM – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pohuwato menggelar upacara peringatan Hari Kartini ke-61 di Desa Telaga, Kecamatan Popayato, Senin (21/04/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mendorong kontribusi nyata perempuan dalam pembangunan daerah dan nasional.
Hadir dalam kegiatan ini jajaran camat se-Kecamatan Popayato Group, Kapolsek, Danramil, serta pimpinan organisasi perempuan dari unsur Forkopimda, antara lain Ketua Bhayangkari, Ketua Persatuan Istri Anggota Dewan, Ikatan Adyaksa Dharma Yukti, Persit Kartika Chandra, dan Dharma Yukti Karini.
Ketua GOW yang juga Wakil Bupati Pohuwato, Hj Suharsi Igirisa, S.IP., M.Si, memimpin langsung jalannya upacara. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya refleksi terhadap nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini di era modern saat ini.
“R.A. Kartini adalah pelita yang menerangi jalan kesetaraan. Di tengah belenggu tradisi masa lalu, beliau berani menyalakan api perubahan dengan pemikiran visioner,” ujar Suharsi.
Menurut Suharsi, semangat emansipasi yang digaungkan Kartini telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk berkontribusi lebih luas, baik dalam keluarga maupun dalam sektor publik. Ia juga menekankan bahwa pemberdayaan perempuan harus terus diperkuat melalui pendidikan dan peningkatan keterampilan.
“Gerakan perempuan sejak masa pergerakan nasional telah memperjuangkan martabat dan hak-haknya, termasuk melawan praktik kawin paksa dan kekerasan terhadap perempuan,” jelasnya.
Sebagai bagian dari kegiatan, GOW Pohuwato juga menggelar sosialisasi bertema Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan kelompok rentan di tengah arus modernisasi.
Suharsi menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan agar bisa meraih kesuksesan di berbagai bidang, sekaligus tetap menjunjung tinggi nilai budaya.
“Warisan Kartini bukan hanya milik perempuan, tetapi untuk seluruh anak bangsa. Pendidikan, kesetaraan, dan kemandirian adalah kunci masa depan yang inklusif,” pungkasnya.