SEPUTARPOHUWATO.COM – Program pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang diusulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pohuwato untuk tahun anggaran 2026 disebut-sebut bakal menjadi Project Brilliant di tahun tersebut. Pasalnya, program ini dinilai memiliki nilai ekonomis tinggi serta manfaat besar bagi masyarakat.
IPLT yang akan mulai direalisasikan tahun depan ini digadang-gadang mampu menjawab berbagai persoalan terkait pengelolaan limbah tinja rumah tangga.
Selama ini, masyarakat kerap terbebani oleh biaya pemeliharaan dan pembersihan septic tank. Dengan hadirnya IPLT, proses pengelolaan akan lebih efisien sekaligus menghasilkan berbagai produk bermanfaat.
Beberapa hasil pengolahan limbah tinja yang disiapkan dalam program ini antara lain:
• Pupuk dan kompos, yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah.
• Biogas, dihasilkan melalui proses pencernaan anaerobik dan dapat menjadi energi terbarukan untuk kebutuhan memasak.
• Bahan bangunan, seperti bata dari material olahan tinja.
• Bahan bakar alternatif, termasuk hidrogen atau biofuel.
• Pakan ternak dan ikan, melalui ekstraksi protein dari limbah.
• Produk turunan lainnya, seperti bahan filter UV, penghambat korosi, dan bahan aditif lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pohuwato, Dr. Sumitro Monoarfa, Senin (01/12/2025), mengatakan bahwa pihaknya terus berbenah, bukan hanya dalam aspek teknis pengolahan sampah, tetapi juga dalam menciptakan program yang mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia menilai bahwa inovasi-inovasi bernilai ekonomis ini harus langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Salah satu yang paling disorot adalah pengolahan limbah menjadi biogas, yang dapat menjadi solusi kebutuhan energi rumah tangga di saat kelangkaan gas LPG sering terjadi.
“Dengan adanya IPLT ini, kotoran bisa ‘disulap’ jadi energi. Ibu-ibu rumah tangga bisa memasak menggunakan biogas hasil olahan limbah sendiri. Ini sangat membantu ekonomi keluarga, terutama jika sewaktu-waktu gas langka,” jelasnya.
Selain biogas, Sumitro juga menyoroti potensi biofuel yang dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti premium dan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“IPLT ini bukan hanya program unggulan DLH, tetapi menjadi langkah awal bagi masyarakat Pohuwato untuk meningkatkan taraf hidup. Ke depan, kami akan terus berinovasi dan menciptakan program-program yang dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutupnya.



























