SEPUTARPOHUWATO.COM – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menerima audiensi dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Pohuwato terkait aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI) yang dinilai merusak lingkungan dan meningkatkan risiko banjir.
Audiensi yang juga dihadiri Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, dan Kepala Kesbangpol, Yunus Mohamad, berlangsung di ruang kerja Bupati, Kamis (30/01/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua IMM Pohuwato, Aswad Lihawa, menyampaikan empat tuntutan, termasuk desakan agar pemerintah daerah dan DPRD Pohuwato mengeluarkan surat resmi yang mendukung penghentian penggunaan alat berat dalam aktivitas PETI.
Menanggapi hal ini, Bupati Saipul A. Mbuinga dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam.
“Kami memahami kekhawatiran IMM. Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk menyurati pemerintah Provinsi Gorontalo dan pemerintah pusat agar segera mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas PETI di Pohuwato,” ujarnya.
Bupati juga menyoroti dilema yang dihadapi pemerintah, di mana banyak warga menggantungkan hidup dari sektor pertambangan.
Namun, ia tetap mendorong agar aktivitas tambang lebih terkontrol dan sesuai regulasi demi menjaga keseimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Kami mengimbau agar kegiatan tambang dilakukan tanpa merusak lingkungan, misalnya dengan kembali menggunakan alat tradisional seperti dulu, bukan alat berat seperti ekskavator yang berdampak pada longsor dan banjir,” kata Saipul.
Orang nomor satu di Kabupaten Pohuwato ini juga berharap agar lingkungan tetap terjaga dan para pelaku usaha tambang memperhatikan dampaknya terhadap alam serta masyarakat sekitar.
“Saya sendiri pernah menjadi penambang dengan alat sederhana yang ramah lingkungan. Namun sekarang, penggunaan alat berat sudah sangat meresahkan warga di hilir karena berpotensi menyebabkan bencana,” tambahnya.