seputarpohuwato.com, RANDANGAN – Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, bersama Kajari Pohuwato, Dr. Arjuna Meghanada Wiritanaya, S.H., M.H, mengunjungi keluarga korban yang tenggelam di Bendung Randangan beberapa waktu lalu.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa duka dari pemerintah daerah kepada keluarga yang ditinggalkan, di tengah upaya pencarian yang masih berlangsung.
Kedatangan Bupati Pohuwato, dan Kajari Pohuwato itu disambut orang tua dan saudara korban di rumah kontrakan samping Kantor Desa Ayula, Kecamatan Randangan, Minggu (14/07/2024).
Diketahui, sejak dikabarkan hilang pada Senin, 8 Juli pekan lalu di Bendung Randangan yang ada di Desa Ayula, hingga saat ini anak ke 7 dari 8 bersaudara itu belum juga ditemukan.
Padahal tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana dan Satpol PP telah dikerahkan mencari korban dari bendung hingga menyusuri sepanjang sungai sampai muara.
Korban yang diketahui bernama Wiranto Asi Sarwan, dilaporkan tenggelam saat bermain di sekitar bendungan pada Senin lalu. Hingga saat ini, tim gabungan bersama masyarakat setempat masih terus melakukan pencarian, dengan harapan segera menemukan anak pasangan Ratna Sude Maulo (50), dan Asi Sarwan (44).
Dalam kunjungannya, Bupati Saipul Mbuinga menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.
“Kami turut berdukacita atas musibah yang menimpa keluarga ini. Pemerintah daerah akan terus mendukung dan berusaha semaksimal mungkin dalam proses pencarian ini”, ujar Bupati Saipul.
Ia pun berharap kepada keluarga baik itu orang tua dan saudara-saudara untuk tabah, sabar dan berdoa kepada Allah semoga anak kelahiran 1 Januari 2004 itu bisa segera ditemukan. “Kami pun sangat berharap anak itu secepatnya ditemukan”, ungkap Saipul.
Bupati juga menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan pengawasan di sekitar area bendungan. “Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan, terutama di sekitar area bendungan yang memiliki potensi bahaya”, tambahnya.
Disisi lain, Bupati Saipul mengingatkan kepada orang tua untuk terus mengontrol anak-anaknya untuk tidak mengizinkan mereka bermain ataupun mandi di bendung yang diketahui sebagai area yang memiliki potensi bahaya.
Selanjutnya, Bupati Saipul dan Kajari Pohuwato menuju Bendung Randangan untuk melihat dari dekat lokasi yang jadi korban hilangnya anak asal Parigi, Sulteng, serta bertemu langsung dengan tim Basarnas dan BPBD.