SEPUTARPOHUWATO.COM – Perkembangan teknologi digital yang kian pesat menjadi sorotan dalam Lokakarya Literasi Digital yang digelar di lantai 2 Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pohuwato, Jum’at (20/06/2025).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Pohuwato, Arman Mohamad, mengatakan bahwa betapa pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi era digital yang serba tanpa batas.
“Dulu kita mandi di sungai, main kelereng, bikin handphone dari benang. Saat itu, membayangkan bisa menelpon sambil saling bertatap wajah adalah hal mustahil,” ujar Arman sambil menggambarkan besarnya jurang antara generasi analog dan digital.
Menurutnya, teknologi itu lahir dari dorongan manusia untuk mencari sesuatu yang lebih baik dan lebih maju. Kini, hampir seluruh aktivitas manusia terpusat dan terkoneksi melalui satu perangkat telepon genggam.
“Dunia hari ini adalah dunia tanpa batas. Anda berbaring di tempat tidur tapi bisa tahu Iran kirim rudal ke Israel dalam hitungan detik,” katanya.
Arman juga menyinggung tantangan menurunnya minat baca di kalangan generasi muda. Ia menyayangkan bahwa deretan buku di perpustakaan sudah hampir jarang disentuh.
“Ini PR besar bagi kita semua. Literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi bagaimana memahami informasi secara kritis di era digital ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Arman tak lupa membagikan kabar bahwa dirinya tengah menyusun buku berjudul Sejarah Negeri Paguat yang memuat catatan sejarah lokal Pohuwato sejak masa kolonial.
Buku setebal 210 halaman itu, ungkap Arman, lengkap dengan dokumentasi foto dan kisah tambang masa lampau, direncanakan akan dicetak massal dan dibagikan ke sekolah-sekolah serta perpustakaan desa.
“Saya memilih judul ‘Paguat’ karena wilayah itu merupakan embrio dari Kabupaten Pohuwato saat ini. Kita perlu mengenali akar sejarah kita agar tidak tercerabut dari identitas,” ujar mantan Wartawan SKM Al Khairaat Palu ini.
Kegiatan bertema Literasi Digital Menuju Pohuwato Cerdas ini turut dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Arfan Tangoy, Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Yusri Ismail, serta pemateri dari Universitas Ichsan Gorontalo, Sudirman Melani.