SEPUTARPOHUWATO.COM – Anggota DPD RI Dapil Gorontalo, Syarif Mbuinga, mengatakan, untuk menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diibaratkan seperti keran air yang harus tetap terbuka.
Hal ini ia sampaikan kepada Wartawan usai acara Sosialisasi Empat Konsensus Dasar Bernegara yang berlangsung di Desa Pohuwato, Senin (25/11/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa, Dekan FKIP Universitas Pohuwato Rusni Djafar, Pendiri LSM Labrak Soni Samoe, serta para kepala desa dari Kecamatan Marisa. Ratusan warga juga turut hadir dalam sosialisasi ini.
Syarif menjelaskan bahwa keberadaan empat konsensus dasar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, memiliki relevansi besar terhadap masyarakat akar rumput.
“Apa manfaatnya bagi masyarakat? Tugas kami adalah mendekatkan nilai-nilai tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka,” jelasnya.
Syarif pun menggunakan analogi keran air untuk menjelaskan bagaimana pentingnya menjaga komunikasi antara pemerintah dan rakyat.
“Kalau saluran tersumbat, akan ada tekanan yang berpotensi meledak. Maka, saluran itu harus dibersihkan atau dibuatkan jalur baru agar pesan bisa tersampaikan dengan baik dan elegan,” paparnya.
Sebagai mantan Ketua DPRD dan Bupati Pohuwato, Syarif mengaku memahami betul dinamika antara pemerintah dan masyarakat. “Kita harus memastikan komunikasi berjalan lancar agar tidak ada gesekan yang merugikan.”
Selain menjalankan tugas kenegaraan, Syarif mengungkapkan bahwa sosialisasi itu juga menjadi momen spesial untuk kemudian bertemu kembali dengan masyarakat di daerah pemilihannya.
“Ada kerinduan yang luar biasa. Lama tak bertemu, sekarang bisa kembali bersilaturahmi dan mendengar langsung kondisi mereka,” katanya dengan penuh haru.
Setelah tiga tahun menjalani masa rehat dari dunia pemerintahan, Syarif mengibaratkan dirinya tengah bersiap untuk kembali ke “jalan tol” perjuangan dengan kecepatan yang lebih terukur.
“Sekarang waktunya kembali fokus membawa nilai-nilai empat pilar untuk memperkuat kehidupan berbangsa,” ujarnya.