SEPUTARPOHUWATO.COM – Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) kembali merilis data perkembangan harga rata-rata kebutuhan pokok masyarakat per tanggal 20 Oktober 2025.
Berdasarkan laporan resmi dari Kepala Dinas Disperindagkop UKM Pohuwato, Ibrahim Kiraman, mayoritas harga bahan pokok tercatat stabil dan dalam kondisi cukup tersedia di pasaran.
Dari hasil pemantauan, harga beras berbagai jenis seperti beras super, ketan putih, dan ciheran masih berada di kisaran Rp15.000 hingga Rp25.000 per liter, tanpa mengalami perubahan dibanding pekan sebelumnya. Begitu pula dengan bahan pokok lain seperti gula pasir lokal (Rp20.000/kg), minyak goreng Minyakita (Rp18.000/liter), dan minyak goreng curah (Rp12.000/600 ml) yang semuanya terpantau stabil.
Sementara itu, harga daging sapi murni Rp130.000/kg, ayam broiler Rp85.000/ekor, dan ayam kampung Rp90.000/ekor juga tidak mengalami perubahan. Demikian pula dengan harga telur ayam ras Rp28.000/kg dan telur ayam kampung Rp50.000/kg yang masih berada pada posisi normal.
Namun, dari seluruh komoditas yang dipantau, terdapat kenaikan harga pada cabe merah dan ikan oci (kembung). Harga cabe merah keriting naik dari Rp30.000 menjadi Rp40.000/kg, cabe merah biasa dari Rp30.000 menjadi Rp45.000/kg, sedangkan ikan oci mengalami kenaikan dari Rp30.000 menjadi Rp35.000/kg.
Untuk komoditas lainnya seperti bawang merah, bawang putih, tomat, kacang-kacangan, hingga bahan bangunan (semen, seng, besi beton, dan tripleks) masih tercatat stabil dengan ketersediaan cukup.

Kepala Disperindagkop UKM Pohuwato Ibrahim Kiraman menjelaskan, pemantauan harga dilakukan secara rutin untuk memastikan kestabilan pasokan di pasar dan mencegah lonjakan harga yang berpotensi menekan daya beli masyarakat.
“Secara umum harga kebutuhan pokok di Pohuwato masih terkendali dan stok cukup. Hanya ada sedikit kenaikan pada cabe dan ikan oci akibat faktor pasokan dan cuaca,” ujar Ibrahim.
Mantan Camat Duhiada’a ini bilang, bahwa pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan para pedagang dan distributor agar distribusi bahan pokok tetap lancar menjelang akhir tahun.
“Kami pastikan tidak ada kelangkaan. Jika terjadi gejolak harga, tim segera turun untuk melakukan langkah stabilisasi,” tambahnya.