SEPUTARPOHUWATO.COM – Langkah berani ditunjukkan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Wanggarasi, Bayu Eka Septian Kaluku, S.STP. Dia tak sekadar memantau pelaksanaan razia kesehatan, tapi turut serta menjalani tes HIV/AIDS secara langsung di lokasi kegiatan pemeriksaan yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato.
Aksi itu dilakukan saat Bayu mendampingi tim Dinkes yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di sejumlah kafe, kos-kosan, dan penginapan di wilayah Kecamatan Marisa, Duhiada’a, dan Buntulia, pada Jum’at (17/10/2025).
Langkah spontan Bayu itupun langsung menarik perhatian petugas dan warga setempat. Dia mengatakan, bahwa keberaniannya menjalani tes HIV bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk edukasi agar masyarakat tak takut memeriksakan diri.
“Saya ingin memberi contoh bahwa hidup sehat itu penting, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk keluarga dan lingkungan kerja,” ujar Bayu kepada awak media, Sabtu (18/10/2025).
Mantan Kepala Bidang Perda dan Trantibum ini juga mengingatkan bahwa tes HIV/AIDS seharusnya tidak hanya dilakukan bagi pekerja di tempat hiburan malam, tapi juga perlu menyasar ASN dan karyawan swasta.
“Banyak karyawan swasta dari luar Pohuwato bahkan luar provinsi. Kita tidak tahu kondisi kesehatannya. Jadi pemeriksaan seperti ini penting untuk semua, bukan hanya kelompok tertentu,” jelasnya.
Selain HIV/AIDS, Bayu yang juga dikenal sebagai penyidik PPNS aktif ini mendorong agar tes urine bagi ASN dan karyawan swasta dilakukan secara berkala untuk mendeteksi penggunaan narkoba.
Dia menilai, ini perlu dilakukan karena Pohuwato merupakan daerah lintas Trans Sulawesi dan berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah, wilayah dengan mobilitas tinggi.
“Kita ingin memastikan ASN dan masyarakat bebas dari narkoba. Karena Pohuwato ini daerah terbuka, semua orang bisa keluar-masuk dengan mudah. Jadi langkah pencegahan harus diperkuat,” ujarnya.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri masih rendah karena takut disalahartikan. Padahal, kata Bayu, tes HIV dan narkoba bukan aib, justru bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri dan orang lain.
“Kalau kita periksa diri, bukan berarti kita punya masalah. Justru itu cara mencegah sejak dini agar tidak tertular atau terjerumus,” tegasnya.
Bayu juga mengingatkan, kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo masih cukup tinggi, sehingga langkah-langkah pencegahan seperti pemeriksaan dini harus terus digalakkan.
“Kita harus berani. Lebih baik tahu sejak awal daripada terlambat,” pungkasnya.