SEPUTARPOHUWATO.COM – Pemerintah Kabupaten Pohuwato kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui penyaluran bantuan benih padi sawah kepada petani, bertempat di Kantor Desa Mootilango, Kecamatan Duhiada’a, Rabu (12/03/2025).
Selain menjaga ketahanan pangan di daerah, bantuan ini tentu diharapkan agar produksi padi di Pohuwato semakin meningkat dan kesejahteraan petani semakin terjamin.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Pohuwato Iwan S Adam, Dandim 1313 Pohuwato Letkol Inf Madiyan Surya, Sekretaris Dinas Pertanian Pohuwato Merywati Maku, Kepala Desa Mootilango Ithin Yanjo, serta masyarakat penerima bantuan.
Sekretaris Dinas Pertanian Pohuwato, Merywati Maku, dalam laporannya mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan yang turut diawasi oleh pihak TNI.
“Kegiatan bantuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang menjadi tugas bersama, termasuk pendampingan dari TNI mulai dari penanaman hingga produksi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk tahap pertama, bantuan benih padi akan mencakup sekitar 3.856 hektare lahan, dengan total benih sebanyak 96.400 kg yang bersumber dari dana APBN. Nilai bantuan ini ditaksir mencapai Rp1,44 miliar.
“Untuk Kecamatan Duhiadaa, ada sekitar 786 hektare yang mendapatkan bantuan di Desa Mootilango, Buntulia Barat, dan Mekar Jaya,” tambahnya.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S Adam, menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Kodim dalam upaya meningkatkan produksi pertanian guna mewujudkan swasembada pangan.
“Penyaluran benih ini diharapkan bisa meningkatkan produksi padi di Pohuwato, mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden,” kata Iwan.

Ia juga mengungkapkan bahwa Bupati Pohuwato saat ini sedang berada di Jakarta untuk mengusulkan pembangunan infrastruktur pertanian, termasuk pengairan bagi 8.900 hektare lahan di Randangan.
“Kalau percetakan sawah kita hanya sedikit setiap tahun, kapan kita bisa swasembada? Kami sudah mengusulkan agar daerah ini dijadikan pusat pangan, sementara Marisa dijadikan pusat ekowisata dan Paguat sebagai daerah industri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga gabah. “Kalau ada penggilingan padi yang bermain harga, itu akan dipantau dan diawasi,” tegasnya.
Sementara itu, Dandim 1313 Pohuwato, Letkol Inf Madiyan Surya, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi petani dalam mencapai target produksi padi.
“Kami siap mengawal program ini. Kalau ada Babinsa yang kurang aktif, langsung laporkan ke saya,” ucapnya.
Dandim juga menyebutkan bahwa perkembangan ekonomi di Pohuwato berpotensi melampaui ekspektasi, terutama dengan adanya perusahaan besar yang akan beroperasi di daerah tersebut.
“Saya melihat ke depan Pohuwato bisa menjadi seperti Timika di Papua. Bedanya, kalau Timika dikembangkan oleh perusahaan luar negeri, Pohuwato didukung oleh perusahaan dalam negeri. Ini peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi,” katanya optimistis.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, akan ada satuan baru dari TNI yang berfokus pada pertanian dan produksi pangan di Pohuwato.
“Kami berharap swasembada pangan yang dicanangkan Presiden bisa benar-benar terwujud di daerah ini,” pungkasnya.