SEPUTARPOHUWATO.COM – Senin pagi itu, aula SMP Negeri 1 Popayato Barat berubah jadi ruang penuh cerita para guru. Bukan sekadar forum formal, namun wadah “curhat masa depan” PGRI di ujung barat Pohuwato.
Konferensi Cabang (KONCAB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Popayato Barat resmi digelar, Senin (10/11/2025). Ini bukan kegiatan biasa tapi ini adalah penutup perjalanan panjang 13 KONCAB di seluruh kecamatan Pohuwato tahun 2025.
Dan hari ini, Popayato Barat menjadi titik akhir. Titik penuntasan dan titik sejarah.
Acara dibuka oleh Ketua PGRI Kabupaten Pohuwato, Coleng Tandjomada, S.Pd.I. Hadir koordinator wilayah pendidikan, pengurus PGRI kabupaten, kepala sekolah dari TK, SD, SMP, SMA hingga madrasah.
Para Kepsek ini datang bukan hanya sebagai peserta, tapi sebagai bagian dari rumah besar yang sama PGRI.
“Dengan terlaksananya KONCAB Popayato Barat, maka seluruh 13 kecamatan resmi menuntaskan agenda Konferensi Cabang tahun 2025,” ujar Coleng penuh bangga.
Di kalimat itu, terpancar rasa lega, rasa selesai, dan rasa soliditas para pendidik Pohuwato.
Sehingga puncak dinamika terjadi saat pemilihan Ketua Cabang dan Guru Marwan Mohune akhirnya terpilih sebagai Ketua PGRI Popayato Barat periode 2025-2030, menggantikan Yulan Ibrahim, M.Pd., guru senior yang sudah lama mengawal organisasi ini.
Satu momen yang paling menyentuh adalah ketika Yulan Ibrahim dengan penuh kelapangan dada menyalami Marwan. Simbol transisi yang tenang, yang dewasa.
“Dalam organisasi harus ada regenerasi. Itu hal yang mesti kita tanamkan dalam PGRI, agar semangat dan perjuangan terus berlanjut lintas generasi,” kata Yulan.
Setelah rapat formatur, seluruh pengurus cabang dilantik lengkap dengan 15 seksi organisasi. Di ruangan itu, mereka berikrar memperkuat sinergi, profesionalisme, dan perjuangan guru Popayato Barat.
“Ini amanah besar. Kami akan melanjutkan perjuangan pengurus sebelumnya dan terus memperkuat PGRI sebagai rumah besar guru,” begitu kata Guru Maru sapaan akrab Marwan Mohune.
Ke depan, seluruh pengurus cabang se-Pohuwato juga akan diundang dalam rapat koordinasi tingkat kabupaten untuk menyusun program besar menyambut HUT PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional 2025.
Di Popayato Barat hari ini, seorang ketua lama memberi jalan pada ketua baru.
Dan di balik itu, ada cerita sederhana dan kuat, guru-guru Pohuwato tidak hanya mengajar murid-muridnya di kelas, mereka juga sedang mengajari kita arti regenerasi, persatuan, dan rumah besar yang bernama PGRI.



























