SEPUTARPOHUWATO.COM – Matahari baru saja naik di langit Kecamatan Buntulia. Di tepi saluran irigasi yang membentang dari Bendungan Taluduyunu hingga ke Duhiada’a, suara mesin alat berat bercampur riuh percakapan warga. Lumpur pekat yang selama ini menyumbat aliran air kini mulai dikeruk, memberi harapan baru bagi para petani.
Bagi Sutrisno Mohamad, seorang petani padi asal Desa Buntulia, pemandangan itu seperti kabar gembira yang lama ditunggu. Wajahnya berbinar saat melihat air yang biasanya keruh dan bercampur sedimen kini kembali jernih mengalir.
“Komarin kami gagal panen, pak, gara-gara drainase tersumbat. Kasihan sekali kami sebagai petani, semua jerih payah hilang. Alhamdulillah sekarang ada YR Team yang datang membantu bersihkan saluran,” ucap Sutrisno dengan logat Gorontalo yang khas.
Saluran irigasi di wilayah dua kecamatan di Pohuwato ini memang kerap menjadi masalah bagi petani. Endapan lumpur dan sedimen menumpuk, membuat air tak lancar sampai ke sawah. Dampaknya, banyak petani gagal panen.
Menyadari kondisi ini, YR Team dalam sepekan terakhir turun langsung ke lapangan. Team ini dengan semangatnya melakukan normalisasi saluran irigasi dari Bendungan Taluduyunu hingga Duhiada’a. Dengan menggunakan alat berat dan kerja gotong royong, sedimen yang menumpuk satu per satu diangkat.
“Alhamdulillah saat ini giliran Duhiada’a. Setelah sebelumnya beberapa desa di Buntulia sudah dibersihkan drainasenya, semua akan kita bersihkan, terutama sedimentasi yang menghambat air,” ujar salah satu anggota YR Team.
Bagi masyarakat yang hidup dari sawah, air adalah nadi kehidupan. Tanpa air yang cukup, lahan pertanian akan mati suri. Karena itu, kehadiran YR Team seolah membuka harapan baru.
Sutrisno dan para petani lain berharap, pekerjaan normalisasi ini tidak berhenti hanya sekali saja. “Kalau bisa pak, setiap pasca panen drainase dibersihkan lagi. Soalnya lumpur cepat sekali menumpuk. Kasihan kita petani kalau air tersumbat,” pintanya.
Kini, dengan saluran yang lancar, petani mulai bersiap kembali menanam. Semangat mereka tumbuh bersama aliran air yang kembali jernih.
Apa yang dilakukan YR Team bukan hanya soal membersihkan lumpur. Ini soal memberi kembali keyakinan kepada petani bahwa mereka tidak sendirian. Bahwa ada kepedulian yang nyata untuk menjaga sumber kehidupan mereka.
Di tengah perjuangan petani melawan cuaca, hama, dan harga pasar, setidaknya satu masalah besar kini bisa teratasi, air untuk sawah mereka kembali mengalir.
Harapan pun mengalir bersama air irigasi. Petani Buntulia dan Duhiada’a bersiap menyambut musim tanam dengan optimisme baru.