SEPUTARPOHUWATO.COM – Aksi pencurian mesin traktor kembali bikin heboh warga Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Kali ini, sebanyak empat unit mesin pembajak sawah dilaporkan hilang digondol maling di Kecamatan Patilanggio, Selasa (10/06/2025).
Ironisnya, pelaku hanya mengambil bagian mesin traktor, sementara kerangkanya ditinggalkan begitu saja di lokasi kejadian.
Kapolres Pohuwato, AKBP Hi. Busroni, S.I.K., M.H., membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh seorang petani bernama Haris Arsad saat hendak membajak sawah sekitar pukul 05.30 Wita.
“Saat korban Haris Arsad tiba di lokasi, dia mendapati traktornya hanya tinggal rangka. Mesin sudah tidak ada,” ujar Kapolres Busroni.
Tak berselang lama, dua petani lainnya yakni Elpis Husain dan Hamkar Husain yang tiba di lokasi juga mengalami nasib serupa. Setelah dicek, mesin pada traktor mereka juga raib.
“Total ada 4 mesin yang hilang. Satu milik Haris Arsad, satu milik Dinas Pertanian yang dioperasikan Hamkar Husain, dan dua mesin milik Elpis Husain,” jelasnya.
Dari laporan yang diterima pihak kepolisian, berikut rincian kerugian akibat pencurian tersebut:
1. Haris Arsad
-Mesin: Yanmar
-Warna: Merah
-Status: Milik pribadi
-Kerugian: Rp 16 juta
2. Mahmud Suleman (Dinas Pertanian)
-Mesin: Kubota 8,5 DI.2
-Warna: Merah
-Operator: Hamkar Husain
-Kerugian: Rp 18 juta
3. Elpis Husain
-Mesin: Kubota 8,5 DI.2 (2 unit)
-Warna: Merah
-Status: Milik pribadi
-Kerugian: Rp 36 juta
Total kerugian akibat pencurian ini ditaksir mencapai Rp 70 juta.
Kapolres Busroni menyebutkan bahwa pencurian alat pertanian menjadi perhatian serius pihak kepolisian, terutama karena berdampak langsung pada aktivitas pertanian dan ketahanan pangan daerah.
“Modus seperti ini juga terjadi di wilayah lain pasca-panen. Pelaku memanfaatkan kebiasaan petani yang meninggalkan alat berat mereka di sawah. Kebiasaan ini harus diubah,” tegas mantan Wakapolres Karanganyar itu.
Sebagai langkah pencegahan, AKBP Busroni yang merupakan lulusan Akpol 2005 ini mengimbau para petani untuk tidak lagi meninggalkan peralatan di ladang usai digunakan. Ia bahkan menyarankan agar kelompok tani membangun gardu penyimpanan permanen yang dapat dikunci dan dijaga.
“Kami harap petani bisa lebih waspada. Bangun gardu kelompok tani, kunci dengan baik, agar alat tidak mudah diambil pencuri,” ucapnya.
Saat ini, tim dari Satuan Reskrim Polres Pohuwato telah diturunkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, mengumpulkan bukti, dan mengungkap identitas para pelaku pencurian.