SEPUTARPOHUWWTO.COM – Pemerintah Provinsi Gorontalo menunjukkan kepedulian nyata terhadap anak-anak penderita stunting di wilayah terpencil. Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, didampingi Wakil Gubernur Idah Syahidah dan Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga, melakukan kunjungan langsung ke rumah keluarga penderita stunting di Dusun Pantai, Desa Molosipat, Kecamatan Popayato Barat, Selasa (13/05/2025).
Kunjungan tersebut menyasar keluarga Ramon Lolondo dan Mutiani Pasowo, yang anaknya diketahui mengalami kondisi stunting dan memerlukan perhatian serius.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan pemerintah provinsi dan kabupaten menyerahkan bantuan asupan gizi untuk mendukung pemulihan kondisi anak yang terdampak stunting.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, meminta agar keluarga tetap menjaga pola makan anak dan memperhatikan kesehatan secara rutin. Menurutnya, perhatian terhadap gizi seimbang menjadi kunci utama dalam menangani kasus stunting.
“Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa anak tersebut mendapatkan perhatian dan dukungan yang diperlukan. Alhamdulillah, pemerintah provinsi memberikan bantuan asupan gizi untuk anak yang mengalami stunting,” ujar Saipul.
Ia juga menjelaskan bahwa penanganan stunting di Pohuwato terus dilakukan melalui berbagai program intervensi. Meski data dari berbagai sumber berbeda, pemerintah daerah tetap berkomitmen menekan angka stunting.
“Angka stunting di Pohuwato berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia berada di angka 18,4 persen. Sementara itu, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tercatat 6,5 persen, dan di data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) justru berada di angka 3 persen lebih,” jelas Saipul.
Kendati demikian, Pemkab Pohuwato tetap menjalankan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting, termasuk pemberian makanan tambahan, penyuluhan gizi, hingga pemantauan kesehatan anak-anak secara berkala.
Kunjungan ini tentu sekaligus menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak di wilayah terpencil.