Gorontalo Utara – Sebuah insiden yang sempat viral di media sosial terkait dugaan pencurian sepeda motor di Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara, akhirnya berhasil diselesaikan secara kekeluargaan berkat mediasi yang dipimpin oleh Babinsa 1314-01/Kwandang, Serda Jemsi Rende, bersama Bhabinkamtibmas, di Kantor Polsek Anggrek, Sabtu (04/01/2025).
Kasus ini bermula ketika dua pemuda asal Desa Monas, Kecamatan Monano, dan Desa Tolango, Kecamatan Anggrek, terlihat sedang mendorong sepeda motor pada dini hari karena kehabisan bensin.
Rupanya, situasi tersebut memicu kecurigaan pemilik warung di lokasi tersebut, yang mengira keduanya berniat mencuri motor di depan warung miliknya.
Istri pemilik warung kemudian melakukan siaran langsung di Facebook, yang dengan cepat menjadi viral dan memicu berbagai spekulasi di kalangan warganet.
Melihat potensi konflik yang bisa meluas, Serda Jemsi Rende pun bersama Bhabinkamtibmas segera mengambil langkah cepat dengan mengumpulkan kedua belah pihak di Kantor Polsek Anggrek untuk mediasi.
“Kami mengutamakan pendekatan kekeluargaan untuk menyelesaikan masalah ini, mengingat kejadian ini hanyalah kesalahpahaman semata,” ujar Serda Jemsi Rende dalam mediasi tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, Babinsa dan Bhabinkamtibmas berhasil mengklarifikasi kronologi kejadian. Kedua pemuda itu murni hanya mendorong motor yang kehabisan bensin dan tidak memiliki niat untuk mencuri.
Setelah proses mediasi, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Pemilik warung dan istrinya pun menyadari kesalahpahaman yang terjadi, sementara kedua pemuda tersebut juga meminta maaf atas keresahan yang timbul.
Sebagai bagian dari kesepakatan damai, konten yang telah diunggah di media sosial akan dihapus untuk mencegah kesalahpahaman yang lebih luas di tengah masyarakat.
“Ini menjadi bukti bahwa sinergitas antara Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat efektif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat,” tambah Serda Jemsi Rende.
Kasus ini tentu menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar di media sosial. Pendekatan kekeluargaan dan komunikasi yang baik terbukti dapat meredam potensi konflik di tengah masyarakat.
Dengan berakhirnya mediasi ini, suasana di Kecamatan Anggrek kembali kondusif. Kolaborasi antara Koramil 1314-01/Kwandang, Polsek Anggrek, dan pemerintah desa diharapkan dapat terus memperkuat keamanan serta mencegah potensi konflik serupa di masa mendatang.