SEPUTARPOHUWATO.COM – Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Pemerintah Kabupaten Pohuwato mengintensifkan percepatan program cetak sawah seluas 5.000 hektare.
Hal ini ditandai dengan peninjauan langsung progres pembangunan Bendungan Randangan oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, didampingi Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, Selasa (24/06/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa proyek yang dimulai sejak 2013 itu baru mampu mengairi sekitar 600 hektare lahan akibat keterbatasan infrastruktur irigasi.
Namun, bantuan dari pemerintah pusat kini membuka peluang perluasan lahan pertanian yang signifikan.
“Alhamdulillah, kita memperoleh dukungan dari Presiden dan Kementerian Pertanian untuk cetak sawah 5.000 hektare. Tahun ini BWSS II telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan saluran sekunder, yang merupakan syarat utama keberhasilan program ini,” ujar Gusnar.
Dari total target tersebut, sekitar 3.379 hektare lahan dinyatakan siap dicetak. “Begitu dananya tersedia, lahan bisa segera diolah. Pembangunan saluran dan pengolahan lahan akan berjalan beriringan,” tambahnya.
Gusnar juga menyinggung pengalaman tahun 2016, saat cetak sawah 2.000 hektare hanya menghasilkan padi gogo karena tidak didukung irigasi teknis. Kini, saluran sekunder mulai dibangun dan diharapkan mampu mengubah produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
“Atas nama Pemerintah Provinsi, kami menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian atas atensinya terhadap kesejahteraan petani di Pohuwato,” kata Gusnar.
Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga menyambut baik perhatian pemerintah pusat dan provinsi. Menurutnya, pembangunan saluran sekunder sepanjang 12 kilometer penting sebagai infrastruktur vital bagi pengairan lahan.
“Kami sangat bersyukur, pembangunan saluran sekunder ini menjadi fondasi utama untuk keberhasilan program cetak sawah di Pohuwato,” ujar Saipul.
Selain saluran utama, BWSS II juga tengah menyelesaikan bangunan sadap di Desa Omayuwa dan Imbodu, pemasangan pintu sorong baja, dan penimbunan tanah sepanjang 4.000 meter.
“Kami berharap seluruh pekerjaan ini selesai tepat waktu agar bisa segera digunakan oleh petani, terutama di Kecamatan Randangan,” lanjut Saipul.