JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Pro Jurnalismedia Siber (DPP PJS) melakukan audiensi dengan Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (4/9).
Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk membangun sinergi nyata antara dunia pers dan dunia akademik dalam mempersiapkan generasi jurnalis yang profesional, berintegritas, dan kompeten di era digital.
Audiensi dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi, Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, didampingi para Wakil Dekan dan Ketua Program Studi.
Dari pihak DPP PJS hadir Ketua Umum, Mahmud Marhaba, Sekjen DPP PJS, Abdul Rasyid Zaenal, Ketua Dewan Pakar, Rizaludin Kurniawan, M.Si, Ketua Dewan Etik, Dede Zaki Mubarok, serta Ketua DPP Divisi Pemberdayaan Perempuan, Wiwin Alfianti.
*Tiga Pilar Kesepakatan MoU*
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh kehangatan itu, kedua pihak membahas sejumlah agenda kerja sama yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU).
Setidaknya ada tiga poin utama yang disepakati:
1. Penempatan Wartawan dan Mahasiswa.
Menjajaki penempatan wartawan PJS dan mahasiswa komunikasi UIN Jakarta di berbagai lembaga strategis seperti KPK, Kejaksaan Agung, DPR RI, Mabes Polri, dan institusi lainnya sebagai bagian dari praktik lapangan dan penguatan jaringan pers.
2. Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik.
Melaksanakan berbagai bentuk pendidikan, workshop, dan pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa maupun wartawan PJS untuk meningkatkan keterampilan menulis, memahami kode etik pers, serta menguasai teknologi digital dalam dunia media.
3. Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Mengupayakan program UKW bagi mahasiswa tingkat akhir yang sudah aktif sebagai wartawan maupun bagi wartawan yang tergabung dalam PJS. Program ini diharapkan mampu meningkatkan standar kompetensi dan profesionalisme jurnalis di Indonesia.
*Komitmen PJS*
Ketua Umum DPP PJS, Mahmud Marhaba, menekankan bahwa kerja sama ini adalah tonggak penting bagi upaya profesionalisasi wartawan dan regenerasi jurnalis muda.
“Dengan dukungan akademik dari UIN, kami ingin mencetak wartawan yang tidak hanya bisa menulis berita, tapi juga memahami konteks sosial, politik, budaya, hingga agama yang berkembang di masyarakat. Wartawan yang cerdas, berani, sekaligus menjaga integritas profesi,” tegasnya.
Mahmud juga menambahkan, PJS siap membuka ruang sebesar-besarnya bagi mahasiswa untuk magang dan terlibat langsung dalam praktik jurnalistik.
“Ini bukan hanya soal pendidikan formal, tetapi juga soal membangun kultur pers yang sehat dan bertanggung jawab,” lanjutnya.
*Dukungan UIN Jakarta*
Sementara itu, Dekan Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, menyambut baik inisiatif kerja sama dengan PJS. Menurutnya, sinergi ini akan memperkaya proses pembelajaran mahasiswa.
“Kami tidak ingin mahasiswa hanya pandai teori, tapi juga tangguh di lapangan. Lewat kolaborasi dengan PJS, mahasiswa bisa belajar langsung bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Dari sini akan lahir jurnalis muda yang kompeten dan siap bersaing di era digital,” ungkap Prof. Gun Gun.
Beliau juga menekankan pentingnya menghadirkan jurnalisme yang mendidik, mencerahkan, dan mengedepankan etika.
“Tugas perguruan tinggi dan organisasi pers adalah sama: mendidik masyarakat agar lebih cerdas,” tambahnya.
*Kolaborasi Lahirkan Jurnalis Handal*
Audiensi ini disepakati sebagai langkah awal menuju kerja sama yang lebih luas. Kedua belah pihak optimistis, dengan kolaborasi antara praktisi pers dan dunia akademik, Indonesia akan melahirkan lebih banyak jurnalis muda yang profesional, berintegritas, dan memiliki keberpihakan pada kepentingan publik.
“Alhamdulillah, hari ini kita memulai langkah penting. Kami mengajak semua pihak untuk mendukung penuh agar program ini berjalan sukses, apalagi PJS dan UIN memiliki komitmen yang sama yakni menghadirkan SDM yang berintegritas,” tutup Mahmud Marhaba.