seputarpohuwato.com, MARISA – Plt. Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa mengatakan sejumlah isu strategis seperti stunting, fiskal daerah, inflasi, serta infrastruktur saat ini menjadi tantangan besar yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Hal itu terungkap dalam acara kunjungan kerja Pj. Gubernur Gorontalo, Muhammad Rudy Salahuddin, Jumat (04/10/2024), di Gedung Panua Pohuwato.
Plt Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa berharap kehadiran Pj. Gubernur mampu memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi masalah utama di Pohuwato.
Suharsi menjelaskan bahwa prevalensi balita stunting di Pohuwato mengalami kenaikan signifikan. Menurut Survei Kesehatan Indonesia 2023, angka stunting meningkat 12%, dari 6,40% pada 2022 menjadi 18,4% pada 2023. Namun, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menunjukkan penurunan dari 4,05% pada 2021 menjadi 3,3% pada 2023.
“Data menunjukkan perbedaan, tetapi stunting tetap menjadi tantangan yang perlu kami atasi. Kami terus melakukan inovasi untuk menurunkan angka tersebut dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo”, ujar Suharsi.
Beberapa program inovatif yang telah diluncurkan di antaranya Gebyar SMS (Gerakan Bersama Melayani Rakyat Sehat, Maju, dan Sejahtera), Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting, Rumah Gizi Terintegrasi, serta Sanitasi Layak Anak. Kendati demikian, beberapa tantangan masih muncul, seperti penurunan inisiatif menyusui dini dan tingginya jumlah keluarga berisiko stunting.
Suharsi juga mengungkapkan kekurangan tenaga kesehatan, termasuk dokter umum dan dokter gigi di 16 puskesmas yang ada di Pohuwato, menjadi tantangan dalam memberikan layanan optimal kepada masyarakat.
Mengenai kemiskinan, berdasarkan data BPS, terdapat 29,39 ribu jiwa atau 17,64% penduduk Pohuwato yang berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 2023. Namun, angka ini turun menjadi 28,93 ribu jiwa atau 17,11% pada 2024.
“Kami terus berusaha mencapai target Universal Health Coverage (UHC) agar layanan kesehatan dapat diakses dengan mudah, meski kondisi fiskal daerah belum stabil. Kami berharap Provinsi Gorontalo dapat mendukung dengan alokasi yang proporsional”, imbuh Suharsi.
Pohuwato juga mencatat kinerja positif dalam pengendalian inflasi, dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang relatif rendah pada Agustus dan September 2024. Beberapa langkah yang dilakukan mencakup gerakan menanam, pasar murah, serta kerjasama antar daerah.
Selain itu, Suharsi menyampaikan beberapa isu infrastruktur yang mendesak, seperti penanganan ruas jalan Wanggarasi-Taluditi, penanganan tanggul sungai di Randangan dan Patilanggio, serta abrasi pantai di Desa Molosipat, yang membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi.
“Kami berharap agar isu-isu strategis ini dapat direspon secara positif oleh Pj. Gubernur dan jajarannya, sehingga bisa masuk dalam perencanaan pembangunan tahun 2025”, tutur Suharsi.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten, Plt Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa berharap berbagai tantangan strategis ini bisa diatasi secara efektif.