SEPUTARPOHUWATO.COM – Rapat Paripurna ke-27 DPRD Pohuwato menjadi panggung penting bagi Pemerintah Kabupaten Pohuwato untuk membeberkan capaian pembangunan lima tahun terakhir. Dalam rapat yang digelar Jum’at (21/11/2025) itu, Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga memaparkan sederet prestasi pembangunan yang berhasil dicapai daerah, mulai dari ekonomi, kualitas SDM, hingga penanganan stunting.
Rapat paripurna dengan agenda pembicaraan tingkat I penyampaian Nota Pengantar Ranperda APBD 2026 dan penetapan Propemperda 2026 itu dipimpin Wakil Ketua I DPRD Hamdi Alamri, didampingi Wakil Ketua II Delpan Yanjo, serta dihadiri Forkopimda dan jajaran OPD.
Bupati Saipul menjelaskan kondisi ekonomi Pohuwato yang sempat tertekan pada masa pandemi. Tahun 2020, ekonomi daerah bahkan terkontraksi minus 0,18 persen.
Namun memasuki 2021, grafik ekonomi mulai menanjak hingga pada 2024 mencapai 4,03 persen. Bahkan, data BPS pada Triwulan II tahun 2025 mencatat pertumbuhan ekonomi Pohuwato melonjak signifikan menjadi 7,16 persen.
“Alhamdulillah, ini menunjukkan pemulihan ekonomi kita berjalan on track. Produktivitas masyarakat meningkat, dan aktivitas ekonomi bergerak lebih cepat,” ujar Bupati Saipul.
Capaian berikutnya tampak pada aspek pembangunan manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan tren positif lima tahun terakhir:
• 2020: 67,49 persen
• 2023: 69,3 persen
• 2024: 70,19 persen
Kenaikan ini, kata Bupati, merupakan bukti bahwa investasi pemerintah dalam pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar berjalan efektif.
“IPM kita tahun 2024 sudah menyentuh angka 70,19. Ini komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pohuwato,” tegasnya.
Isu stunting juga masuk dalam fokus penyampaian Bupati Saipul. Meski sempat naik, pemerintah berhasil kembali menekan angka prevalensi stunting.
• 2021: 34,6 persen
• 2022: 6,4 persen
• 2023: 18,4 persen
• 2024: 18 persen
Meski fluktuatif, pemerintah menetapkan target konsisten penurunan hingga 17 persen pada 2025 dan 16 persen pada 2026.
“Intervensi stunting dilakukan secara terpadu, tidak hanya oleh dinas kesehatan, tetapi seluruh sektor. Ini kerja bersama,” jelas Bupati.
Bupati Saipul juga menyinggung bahwa 2025 merupakan masa transisi pemerintahan SIAP (Saipul Mbuinga-Iwan Adam). Tahun ini fokus diarahkan pada harmonisasi dan sinkronisasi dokumen perencanaan pusat dan daerah.
Dua dokumen strategis yang selesai disusun adalah RPJMD Pohuwato 2025-2029 dan RKPD 2026, yang mengusung tema peningkatan SDM, penguatan infrastruktur, dan hilirisasi ekonomi.
Tema ini, kata Bupati, selaras dengan arah pembangunan Provinsi Gorontalo serta RKP Nasional 2026 yang menekankan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi inklusif.
Rapat paripurna tersebut juga menetapkan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2026. Selain itu, Ranperda Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Pohuwato Tahun 2024–2044 juga resmi disetujui.
Bupati Saipul mengapresiasi kolaborasi DPRD dalam proses pembahasan.
“Terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD. Semoga pembahasan RAPBD 2026 nantinya berjalan sesuai tata tertib,” tutupnya.



























