SEPUTARPOHUWATO.COM – Aktivitas pertambangan dinilai memiliki manfaat luar biasa bagi masyarakat. Apresiasi terhadap pertambangan tak hanya datang dari Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Hamid Toliu dan praktisi hukum Yusuf Mbuinga, tetapi juga dari tokoh agama yang menjabat sebagai Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Pohuwato, Daiman Ali.
Daiman mengatakan bahwa pertambangan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, terlebih menjelang bulan suci Ramadan tahun ini.
“Saya yakin kalau masyarakat Pohuwato, mereka sangat perlu dengan ekonomi yang sangat mendesak menjelang bulan suci Ramadan,” kata Daiman Ali, dalam keterangannya, belum lama ini.
Terkait isu demo menolak tambang rakyat, Daiman menilai hal itu hanya sebatas isu yang digulirkan oleh segelintir pihak. Menurutnya, masyarakat lokal tidak akan terlibat dalam aksi tersebut karena mereka menggantungkan hidupnya pada sektor pertambangan.
Selain sebagai sumber ekonomi, menurut Daiman, kontribusi sosial dari penambang rakyat juga terlihat nyata di masyarakat, kolaborasi antara penambang rakyat dan Karang Taruna Kabupaten Pohuwato mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Kegiatan sosial yang dilakukan pun meliputi pembagian paket sembako dan uang tunai untuk kaum dhuafa, pengerukan sedimentasi, penutupan kubangan bekas tambang, serta pemberian pupuk kepada petani terdampak.
“Kolaborasi yang dilakukan penambang lokal ini sangat memberikan azas manfaat bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan,” ujar Daiman.
Pertambangan ini punya peran dalam pemenuhan hajat hidup banyak orang. Ia pun menilai kritik terhadap pertambangan harus juga mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya di sektor tersebut.
“Tambang ini merupakan sarana kehidupan ribuan umat manusia. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dari sisi hukum dan kemanusiaan terkait pertambangan tersebut,” katanya.
Daiman bilang bahwa lapangan pekerjaan yang terbatas membuat pertambangan menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat. Menurutnya lagi, jika tambang ditutup tanpa solusi alternatif, bisa menimbulkan konflik sosial di daerah tersebut.
“Melihat kondisi lapangan pekerjaan yang susah, solusinya adalah tambang. Nah, kalau tambang ditutup, takutnya daerah ini akan kembali ribut lagi,” tegas Daiman.
Daiman berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mengatur aktivitas pertambangan agar tetap berjalan dengan baik, mengingat ribuan masyarakat bergantung hidup dari sektor pertambangan ini.