SEPUTARPOHUWATO.COM – Lumpur masih melekat di dinding rumah, sementara perabot rumah tangga terlihat berserakan di halaman. Wajah-wajah lelah warga Dusun Kapali, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, menjadi saksi betapa cepatnya banjir bandang datang menerjang, Selasa (30/12/2025) sore.
Banjir bandang akibat luapan Sungai Hulawa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 14.00 WITA. Air bercampur lumpur dan potongan kayu meluap melewati tanggul sungai, lalu masuk ke pemukiman warga.
Puluhan rumah terendam. Sekitar 20 kepala keluarga terdampak, bahkan dua unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah akibat derasnya aliran air.
“Kami tidak sempat apa-apa. Air datang tiba-tiba dan langsung masuk ke rumah,” ungkap seorang warga kepada Bupati Pohuwato dengan suara bergetar.
Ketinggian air di jalan dilaporkan mencapai perut orang dewasa. Dalam kondisi panik, warga hanya sempat menyelamatkan diri bersama anggota keluarga, meninggalkan pakaian, perabot rumah tangga, hingga barang elektronik terendam banjir.
Cerita pilu warga itu disampaikan langsung saat Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, turun meninjau lokasi banjir pada Selasa malam. Ia didampingi Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, bersama jajaran pemerintah daerah, unsur TNI-Polri, Tagana, hingga aparat kecamatan dan desa.
Dalam peninjauan tersebut, warga menyampaikan harapan agar pemerintah daerah memberi perhatian serius terhadap kondisi tanggul Sungai Hulawa. Menurut warga, tanggul saat ini hampir sejajar dengan permukaan sungai, sehingga air mudah meluap saat hujan lebat di wilayah hulu.
“Kalau hujan deras, kami selalu waswas. Air cepat sekali naik,” keluh warga lainnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Saipul A. Mbuinga menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang dialami warga Desa Hulawa. Meski air telah surut, namun dampak kerugian yang ditinggalkan cukup besar.
“Pemerintah daerah tentu tidak tinggal diam. Aspirasi masyarakat, termasuk permintaan peninggian tanggul sungai, akan menjadi perhatian kami ke depan,” ujar Bupati.
Ia juga mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu.
“Jika hujan deras, sebaiknya segera mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sebagai langkah penanganan darurat, sejumlah OPD terkait langsung bergerak. Dinas Sosial Pohuwato menyalurkan makanan siap saji, matras, dan selimut bagi warga terdampak.
BPBD Pohuwato menyediakan mobil tangki air serta mesin alkon untuk membantu pembersihan rumah warga dari sisa lumpur banjir.
Sementara itu, Baznas Pohuwato menyalurkan bantuan berupa 500 bungkus nasi bagi warga terdampak, dan Perumdam Tirta Moolango melakukan pengecekan jaringan pipa air yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir.
Di tengah sisa lumpur dan kerugian yang dirasakan warga, kehadiran Bupati dan jajaran pemerintah daerah di lokasi bencana menjadi penguat harapan, bahwa jeritan warga Hulawa tidak dibiarkan berlalu begitu saja.
























