SEPUTARPOHUWATO.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo memastikan kesiapan dalam mendukung pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) baru. Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi kesesuaian tata ruang untuk pembentukan 22 Kodam baru di jajaran TNI AD tahun anggaran 2025-2029.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, baru-baru ini mengungkapkan bahwa lokasi Kodam baru di Gorontalo akan dipusatkan di wilayah Batalyon 713 Tuladenggi, Kecamatan Telaga, yang dekat dengan pusat kota.
Namun, Batalyon 713 yang saat ini menempati lokasi tersebut direncanakan dipindahkan ke Kabupaten Pohuwato, tepatnya di wilayah perbatasan Gorontalo, Sulawesi Tengah.
“Untuk Korem tetap berada di lokasi sekarang dengan lahan sekitar 25 hektare yang sudah kami siapkan. Sementara Batalyon 713 akan dialihkan ke Pohuwato untuk memperkuat pertahanan di daerah perbatasan,” jelas Sofian.
Pemprov Gorontalo, kata dia, telah menyiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) melalui Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 yang mengakomodir kebutuhan pertahanan dan keamanan. Termasuk di dalamnya pengaturan lahan serta sarana prasarana pendukung pembangunan Kodam.
Tak hanya itu, Pemprov juga merencanakan penambahan kekuatan batalyon di tiga titik berbeda, yakni Boalemo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato.
“Hal ini sudah kami diskusikan dengan Korem Nani Wartabone. Penataan ulang ini penting untuk memperkuat struktur pertahanan dan kesiapan militer di Gorontalo,” ujarnya.
Menurut Sofian, meski berdasarkan jadwal Gorontalo baru akan masuk gelombang ketiga pembentukan Kodam pada tahun 2028, Pemprov berharap realisasi bisa dipercepat.
“Mudah-mudahan tidak harus menunggu sampai 2028. Kalau bisa dipercepat di 2027 atau bahkan 2026, kami siap mendukung penuh,” tegasnya.
Dengan kesiapan tata ruang dan dukungan pemerintah daerah, Sofian optimistis pembentukan Kodam baru akan memperkuat pertahanan nasional sekaligus mendekatkan fasilitas militer dengan pusat pemerintahan provinsi.