SEPUTARPOHUWATO.COM – Sebanyak 322 wisudawan Universitas Pohuwato (Unipo) resmi menyandang gelar sarjana dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda Program S1 Angkatan III, di Gedung Convention Center Ichsan Pohuwato, Senin (11/08/2025).
Dari total lulusan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mendominasi dengan 112 wisudawan, disusul Fakultas Ilmu Komputer (96 orang), FISIP (47), Fakultas Hukum (30), Fakultas Teknik dan Perencanaan (22), serta Fakultas Pertanian dan Perikanan (15).
Rektor Unipo, Dr. Jorry Karim, S.Kom., M.Kom., mengatakan pihaknya telah lebih dulu menindaklanjuti program Asta Cita Presiden RI dengan memperkuat bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Sejumlah kerja sama industri telah dilakukan, termasuk penempatan mahasiswa magang di perusahaan, salah satunya PT Pets di Banyuwangi.
“Seluruh ruang kuliah sudah dilengkapi smart TV berbasis teknologi untuk menunjang pembelajaran multimedia. Selain itu, kami mengirim 10 alumni terbaik melanjutkan studi S2 Informatika di Universitas Handayani Makassar sebagai investasi SDM,” ujar Jorry.
Disebutkannya, pada tahun 2025 data Unipo mencatat jumlah dosen tersertifikasi itu meningkat menjadi 38 orang dari total 79 dosen.
“Hibah penelitian juga naik dari 10 judul (2024) menjadi 16 judul (2025), menempatkan Unipo di posisi ke-4 terbanyak di LLDikti Wilayah XVI,” ujar Doktor di bidang Administrasi Publik itu.
Munawir Sadzali Razak, S.IP., M.A., selaku Kepala LLDikti Wilayah XVI, mengingatkan para wisudawan untuk memperkuat soft skills agar nantinya mampu bersaing di pasar kerja yang ketat.

Karena, menurutnya, data BPS telah mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan perguruan tinggi sebesar 5,34% dan fenomena 30% perusahaan kesulitan mendapatkan tenaga kerja siap pakai.
“Hard skill sesuai jurusan itu penting, tapi soft skill seperti komunikasi, pemecahan masalah, dan kolaborasi lebih dominan menentukan kesuksesan,” tegas Munawir.
Sementara itu, Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga melalui Kadis Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Rusmiati Pakaya, menyatakan lulusan Unipo merupakan aset strategis bagi pembangunan daerah. Pemerintah daerah membuka peluang kolaborasi riset, pemberdayaan masyarakat, hingga pengembangan ekonomi lokal.
“Potensi sumber daya alam dan posisi strategis Pohuwato harus dioptimalkan. Kami mengajak para sarjana untuk terlibat aktif mendorong investasi, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, dan penciptaan lapangan kerja,” ujar Rusmiati.
Tentu saja dengan capaian ini, Universitas satu-satunya di Kabupaten paling barat Provinsi Gorontalo ini tentu diharapkan tidak hanya menjadi “menara gading” akademik, tetapi juga motor penggerak inovasi dan solusi bagi tantangan lokal, selaras dengan arah pembangunan nasional.