SEPUTARPOHUWATO.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penanganan bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Kamis (26/06/2025), BNPB menyerahkan bantuan logistik dan peralatan senilai Rp 593.014.000 kepada Pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Penyerahan bantuan berlangsung di ruang kerja Bupati Pohuwato dan diserahkan langsung oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, Rudy Supriyadi. Bantuan diterima langsung oleh Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, disaksikan sejumlah pejabat daerah.
Adapun bantuan yang diberikan terdiri dari:
1. 20 unit tenda keluarga
2. 1 unit tenda pengungsi
3. 20 unit velbed
4. 100 lembar selimut
5. 1 unit genset berkapasitas 10.000 watt
6. 2 unit pompa alkon 2hp
7. 100 paket perlengkapan sekolah darurat
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan dan perhatian dari BNPB.
“Atas bantuan sejumlah tujuh item ini, kami mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Pohuwato, terutama warga dua desa terdampak di Kecamatan Wanggarasi, menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga bantuan ini benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran,” kata Bupati Saipul.
Ia juga mengapresiasi tim BNPB yang telah berada di Pohuwato sejak Minggu (22/06) dan terus melakukan peninjauan langsung ke wilayah terdampak.
“Insyaallah, kehadiran langsung BNPB akan mempercepat proses identifikasi kerugian dan percepatan bantuan, baik untuk infrastruktur maupun rumah warga yang rusak,” tambahnya.
Sementara itu, Rudy Supriyadi menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari tanggap darurat yang harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
“Bantuan ini diharapkan bisa memperkuat upaya penanganan bencana di lapangan. Kami harap distribusinya dilakukan dengan prinsip akuntabel dan transparan,” ujar Rudy.
Rudy juga mengatakan pentingnya penataan ruang yang memperhatikan potensi kebencanaan. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Pohuwato mulai merencanakan relokasi warga dari daerah rawan bencana seperti bantaran sungai.
“Kondisi geografis Pohuwato menantang. Bencana ini harus jadi pelajaran penting untuk lebih serius dalam penataan wilayah. Relokasi ke tempat yang lebih aman perlu menjadi prioritas ke depan,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kalaksa BPBD Pohuwato Abdulmutalib Dunggio, Kadis Perkim Fadli Sanad, Sekretaris BPBD Hasan Haluta, serta dua analis BNPB, Ahmad Muamar dan Bintang Ahmad.