SEPUTARPOHUWATO.COM – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, turun langsung meninjau kondisi lahan pertanian warga yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Lemito, Senin (23/06/2025).
Dalam peninjauan tersebut, Bupati didampingi tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Risdiyanto Mokodompit, dan Kalaksa BPBD Pohuwato, Abdulmutalib Dunggio.
Setelah menyelesaikan kunjungan di Kecamatan Randangan, rombongan langsung menuju Desa Wonggarasi Barat, salah satu wilayah terdampak banjir paling parah akibat meluapnya Sungai Lemito pada Jumat malam, 20 Juni 2025.
Di lokasi, Bupati Saipul bersama Plt. Camat Lemito, Arifin, S.Pd, dan tim BNPB, meninjau langsung area persawahan dan ladang jagung warga yang terendam. Tanggul di sisi kiri sungai jebol tak mampu menahan derasnya arus, menyebabkan air meluap ke lahan pertanian hingga permukiman.
“Kami minta tanggul yang jebol bisa segera diperbaiki agar air tidak lagi masuk ke lahan pertanian bahkan ke rumah warga,” tegas Bupati saat meninjau tanggul sepanjang satu kilometer hingga ke jembatan Lemito.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan dana darurat kepada pemerintah desa untuk penanganan awal di lokasi bencana.
Peninjauan kemudian berlanjut ke Desa Lemito Utara. Di wilayah ini, 72 kepala keluarga terdampak banjir yang datang secara tiba-tiba pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WITA. Air sungai meluap hingga ke rumah-rumah warga, bahkan mencapai ketinggian lebih dari satu meter.
“Bukan hanya di Lemito Utara, air juga sampai ke Desa Lemito hingga ke kantor kecamatan. Padahal jaraknya cukup jauh dari sungai. Ini banjir ketiga yang terjadi tahun ini dan yang paling parah,” ujar Sekcam Lemito, Safrin Pilomonu.
Melihat kondisi tanggul yang tidak lagi memadai, Bupati Saipul langsung berkoordinasi dengan pihak Balai Sungai. Ia meminta agar segera dilakukan pengerukan sedimentasi sungai dan peninggian tanggul yang dibangun sejak tahun 2010.
“Penyempitan dan sedimentasi sungai menjadi penyebab utama air meluap. Kami minta tanggul ditinggikan dan sedimen digali. Banjir kemarin bahkan menyebabkan satu rumah ambruk,” jelas Bupati.
Selain itu, Bupati juga memberi perhatian khusus kepada warga yang tinggal di bantaran sungai. Ia mengimbau agar warga lebih waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama saat musim hujan.
“Kami sangat prihatin terhadap warga yang terdampak langsung. Ada rumah yang dapurnya ambruk. Kami menyerahkan bantuan secukupnya untuk membantu perbaikan,” tutupnya.