SEPUTARPOHUWATO.COM – Empat hari pasca banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pohuwato, Bupati Saipul A. Mbuinga bersama tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau langsung kondisi dua desa terdampak di Kecamatan Randangan, yakni Desa Palambane dan Desa Sidorukun, Senin (23/06/2025).
Banjir yang terjadi akibat luapan sungai dari wilayah hulu itu sempat merendam pemukiman warga hingga setinggi satu meter lebih. Selain membawa material lumpur, banjir juga memaksa ratusan warga mengungsi demi menyelamatkan diri.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Saipul didampingi oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, Rudy Supriyadi, serta analis Ahmad Muamar dan Bintang Ahmad. Turut hadir juga Kepala Dinas PU Pohuwato, Risdiyanto Mokodompit, dan Kalaksa BPBD, Abdulmutalib Dunggio.
Kedatangan rombongan pemerintah pusat dan daerah ini disambut langsung oleh Camat Randangan, Saharudin Saleh. Dalam laporannya, Saharudin mengungkapkan bahwa banjir di Desa Sidorukun berdampak pada 162 Kepala Keluarga (KK) atau 532 jiwa, tersebar di empat dusun: Kertabuana (73 KK/208 jiwa), Malotoinuto (46 KK/192 jiwa), Mulyosari (23 KK/65 jiwa), dan Mekarsari (20 KK/67 jiwa).
“Air datang dengan sangat cepat pada malam hari, sehingga membuat warga panik dan harus segera mengungsi. Terutama perempuan dan anak-anak yang lebih dulu dievakuasi ke tempat aman,” jelas Saharudin.
Sementara itu, di Desa Palambane, sebanyak 65 KK atau sekitar 172 jiwa turut terdampak. Sebagian warga mengungsi ke rumah keluarga di lokasi yang lebih tinggi, sementara lainnya bertahan untuk menjaga harta benda dan hewan ternak dari potensi kerugian lebih lanjut.
Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga dalam keterangannya menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Randangan. Ia menegaskan bahwa Pemkab Pohuwato akan segera mengajukan bantuan ke pusat berdasarkan data lapangan yang dikumpulkan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan BNPB dan instansi terkait lainnya untuk mempercepat penanganan pasca-bencana. Kami juga akan memastikan bahwa kebutuhan dasar warga, seperti logistik, air bersih, dan tempat tinggal sementara, dapat segera terpenuhi,” tegas Bupati Saipul.
Peninjauan ini merupakan bagian dari rangkaian evaluasi yang dilakukan pemerintah terhadap dampak banjir bandang yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Pohuwato sejak Jumat malam (20/06/2025). Pemerintah berkomitmen untuk hadir dan bertindak cepat dalam setiap kondisi darurat yang dihadapi masyarakat.