SEPUTARPOHUWATO.COM – Upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-96 tingkat Kabupaten Pohuwato digelar khidmat di Gedung Panua, Selasa (24/12/2024). Ketua Tim Penggerak PKK Pohuwato, Selvi Mbuinga Monoarfa, didapuk sebagai pembaca sejarah Hari Ibu dalam acara yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa.
Dalam pembacaan sejarahnya, Selvi mengisahkan awal mula perjuangan perempuan Indonesia yang berawal dari semangat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
“Gema Sumpah Pemuda menggugah para pemimpin perkumpulan perempuan untuk mempersatukan diri dalam wadah mandiri, meski saat itu sebagian besar perkumpulan masih menjadi bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa,” ujar Selvi.
Selvi melanjutkan, Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta menjadi tonggak awal lahirnya organisasi federasi perempuan bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Organisasi ini menjadi wadah perjuangan perempuan dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa serta perempuan Indonesia.
“Tahun 1929, PPPI berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Lalu, pada Kongres Perempuan Indonesia II tahun 1935 di Jakarta, ditetapkan fungsi utama perempuan Indonesia sebagai ibu bangsa yang bertugas mendidik dan menumbuhkan generasi dengan rasa kebangsaan yang kuat,” jelas Selvi.
Lebih lanjut, Selvi juga mengungkapkan bahwa Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938 menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang kemudian dikukuhkan oleh Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1969 sebagai hari nasional yang bukan hari libur.
“Tahun 1946, badan ini berubah nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang hingga saat ini terus berkiprah sesuai tuntutan zaman,” tambahnya.
Selvi mengatakan bahwa Hari Ibu tidak sekadar penghargaan untuk perempuan sebagai ibu, tetapi juga sebagai pejuang, warga negara, serta bagian penting dalam pembangunan nasional.
“Peringatan Hari Ibu bertujuan untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya persatuan dan perjuangan kaum perempuan dalam sejarah bangsa Indonesia. Semangat ini harus terus diwariskan demi mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” pungkasnya.
Upacara Peringatan Hari Ibu di Pohuwato tahun ini diakhiri dengan refleksi bersama serta komitmen untuk terus menghargai peran perempuan dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.