SEPUTARPOHUWATO.COM – Barisan Rakyat untuk Keadilan (Barakuda) kembali turun ke jalan. Rabu (20/11/2024), puluhan massa menggelar aksi di depan kantor DPRD Kabupaten Pohuwato untuk mendesak penyelesaian polemik terkait PT IGL, PT BTL, dan PT LIL yang hingga kini belum menemui titik terang.
Orator Barakuda, Soni Samoe, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya respons DPRD Pohuwato dalam menindaklanjuti persoalan ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat Popayato akibat lahan mereka diserahkan ke perusahaan, namun tak diusahakan dengan baik.
“Masyarakat yang hari ini datang mengamuk itu adalah masyarakat yang kecewa. Lahan mereka diserahkan ke perusahaan, tapi tidak diolah. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan plasma yang pantas,” ujar Soni kepada wartawan, usai aksi demo.
Aktivis yang getol memperjuangkan hak-hak dan kepentingan rakyat ini juga dengan tegas menyampaikan bahwa pihaknya menuntut pencabutan izin empat perusahaan yang terlibat sesuai aturan yang berlaku.
Ia menyebut, DPRD sebelumnya telah menjanjikan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menyelesaikan masalah ini, namun hingga kini tidak ada langkah konkret yang dilakukan.
“Kami sudah berulang kali diiming-imingi pembentukan pansus, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan nyata. Oleh karena itu, kami akan terus mengingatkan DPRD melalui aksi setiap hari,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, Barakuda juga meminta pemerintah daerah untuk bersikap tegas dan memastikan masyarakat tidak menjadi korban kebijakan yang merugikan.
“Kami demo hari ini karena terjadi polemik disana, sehingga kami datang mengingatkan bahwa ada empat perusahaan disana punya kasus yang sama,” katanya.
Menanggapi hal itu Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, akhirnya menemui massa dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan Barakuda.
Politisi Partai Golkar Pohuwato ini juga menyampaikan rencana mengadakan rapat pimpinan untuk membahas pembentukan pansus.
“Insyaallah hari Senin kami akan rapat dengan pimpinan fraksi untuk menentukan arah. Jika semua fraksi setuju, kami akan bentuk pansus,” kata Beni di hadapan massa.
Meski kecewa dengan jawaban Ketua DPRD Beni Nento, massa Barakuda memutuskan membubarkan diri dengan harapan DPRD benar-benar menepati janjinya.